Meramu kata menjadi sebuah percuma
Kau selalu mampu menjadi yang tak terduga
Awalnya ambigu
Lambat laun apresiasi itu muncul
Kau tak akan lelah
Aku percaya itu
Keras kepalamu selalu menjadi candu untukku
Namun aku muak
Muak karena kau selalu saja acuh
Lagi, dia yang selalu menjadi nomor satu
Adakah aku sedetik saja dalam ingatanmu?
Tiap waktu kau habiskan dengan menunggu
Kau pikir dia setia
Dia pikir kau bodoh
Tidak bisakah keras kepala untuk tetap memikirkanku saja?
Aku selalu ada untuk memohon
Aku selalu menganggap kau adalah hadiah dari semesta
Tertatih di suatu senja
Sia-sia mencari seseorang yang tak ada
Akulah rasa bahagia yang sesungguhnya
-SSY